Sabtu, 22 Desember 2012


Narasi pembelajran
Guru adalah pahlawan tanpa jasa, menjadi seorang guru amat sangat susah, karena menjadi seorang guru dibutuhkan talenta yang luar biasa. Yakni talenta seni mengolah pola fikir anak atau peserta didik, talenta melatih, mengajar, dan mengevaluasi.
Dalam ilmu keguruan seluruh aspek belajar dan pemebelajaran ada  hal hal yang termaktub didalamnya yaitu:
Psikologi dan pembelajaran, tentunya membahas masalah masalah pdikologi peserta didik, atau biasa disebut pendidikan jiwa karakter siswa. Yang kedua ada teori belajar yakni mencakup materi pembahasan yang disampaikan kepada anak didik, prinsip balajar, dan metode mengajar yaitu langkah langkah kerja sisiwa dalam belajarnya, kemudian yang selnjutnya ada evaluasi, guna melatih peserta didik atau siswa untuk mengacu pala pola fikir anak, dan melatih anak untuk bekerja mandiri, serta mengetahui seberapa besar anak tersebut mengerti akan materi yang telah disampaikan, proses belajar yakni mencakup hasil atau produk, dari langkah langkah belajar peserta didik.
Jika kita membahasa mengenai masalah belajar dan pemebelajaran seorang siswa atau mahasiswa pasti berfikir ada 2 aspek penting di dalamnnya yaitu ; ada guru dan peserta didik atau murid.
Guru menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sesorang pengajar, pemberi ilmu, pendidik serta mengawasi. Sedang murid menurut kamus bahasa indonesia artinya : anak didik, perta didik, baik di lembaga internal maupu eksternal. dari seorang guru, yang menuntut ilmu,
Oleh karena itu dapat kita simpulakan guru sebagai seorang pengajar, manusia atau siswa sebagai subjek, sedang objeknya adalah fikiran manusia. Fikiran manusia ini lah dalam proses belajar dan pembelajaran, diolah sedemikian rupa dari seorang guru sehingga tercipata pola fikir yang rasional, absatrak dan tentunya berguna bagi bangsa ini. Di sinilah seninya menjadi seorang guru. example, dalam satu ruang kelas yang berisi 20 siswa, yang artinya ada 20 fikiran yang berbeda beda pendapat yang berbeda beda, nah bagaimana caranya guru bisa menglolanya tentunya guru tidak lepas dengan pembelajaran psicology, atau pendekatan jiwa, guru harus mengetahui karakter setiap peserta didiknya. Menanamkan siswa atau pesert didik yang pertama untuk mau belajar, kedua rajin belajar, ketiga giat belajar. Dari ketiga ini guru mampu merubah pola fikir peserta didik dari tidak tau menjadi tau.
Belajar adalah perubahan dari tingkah laku. Sama dengan belajar, kemudian ada juga yang perlu kita ketahui yakni mngenai seni megelolah fikiraran . dalam artian seni pengelola psikologi jiwa peserta didik.
Hal yang paling sakral menjadi seorang pengajar (guru), yaitu menjaga setiap etika berbicara, tidak terkecuali kepada murid atau peserta didik, guru tidak di perbolehkan sama sekali untuk mengatakan “bodoh” kepada muridnya. Karena sesunggunya manusia tercipta itu tidak ada yang bodoh, kecuali apnormal, namun yang menjadi patokan pada perserta didik itu yakni rajin dan tidak rajin sehingga ia mampu meperoleh nilai yang lebih baik dari orng yang malas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar