Narasi pembelajran
Guru
adalah pahlawan tanpa jasa, menjadi seorang guru amat sangat susah, karena
menjadi seorang guru dibutuhkan talenta yang luar biasa. Yakni talenta seni
mengolah pola fikir anak atau peserta didik, talenta melatih, mengajar, dan mengevaluasi.
Dalam
ilmu keguruan seluruh aspek belajar dan pemebelajaran ada hal hal yang termaktub didalamnya yaitu:
Psikologi
dan pembelajaran, tentunya membahas masalah masalah pdikologi peserta didik,
atau biasa disebut pendidikan jiwa karakter siswa. Yang kedua ada teori belajar
yakni mencakup materi pembahasan yang disampaikan kepada anak didik, prinsip
balajar, dan metode mengajar yaitu langkah langkah kerja sisiwa dalam
belajarnya, kemudian yang selnjutnya ada evaluasi, guna melatih peserta didik
atau siswa untuk mengacu pala pola fikir anak, dan melatih anak untuk bekerja
mandiri, serta mengetahui seberapa besar anak tersebut mengerti akan materi
yang telah disampaikan, proses belajar yakni mencakup hasil atau produk, dari
langkah langkah belajar peserta didik.
Jika
kita membahasa mengenai masalah belajar dan pemebelajaran seorang siswa atau
mahasiswa pasti berfikir ada 2 aspek penting di dalamnnya yaitu ; ada guru dan
peserta didik atau murid.
Guru
menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sesorang pengajar, pemberi ilmu,
pendidik serta mengawasi. Sedang murid menurut kamus bahasa indonesia artinya :
anak didik, perta didik, baik di lembaga internal maupu eksternal. dari seorang
guru, yang menuntut ilmu,
Oleh
karena itu dapat kita simpulakan guru sebagai seorang pengajar, manusia atau
siswa sebagai subjek, sedang objeknya adalah fikiran manusia. Fikiran manusia
ini lah dalam proses belajar dan pembelajaran, diolah sedemikian rupa dari
seorang guru sehingga tercipata pola fikir yang rasional, absatrak dan tentunya
berguna bagi bangsa ini. Di sinilah seninya menjadi seorang guru. example,
dalam satu ruang kelas yang berisi 20 siswa, yang artinya ada 20 fikiran yang
berbeda beda pendapat yang berbeda beda, nah bagaimana caranya guru bisa
menglolanya tentunya guru tidak lepas dengan pembelajaran psicology, atau
pendekatan jiwa, guru harus mengetahui karakter setiap peserta didiknya. Menanamkan
siswa atau pesert didik yang pertama untuk mau belajar, kedua rajin belajar,
ketiga giat belajar. Dari ketiga ini guru mampu merubah pola fikir peserta
didik dari tidak tau menjadi tau.
Belajar
adalah perubahan dari tingkah laku. Sama dengan belajar, kemudian ada juga yang
perlu kita ketahui yakni mngenai seni megelolah fikiraran . dalam artian seni
pengelola psikologi jiwa peserta didik.
Hal
yang paling sakral menjadi seorang pengajar (guru), yaitu menjaga setiap etika
berbicara, tidak terkecuali kepada murid atau peserta didik, guru tidak di
perbolehkan sama sekali untuk mengatakan “bodoh” kepada muridnya. Karena
sesunggunya manusia tercipta itu tidak ada yang bodoh, kecuali apnormal, namun
yang menjadi patokan pada perserta didik itu yakni rajin dan tidak rajin
sehingga ia mampu meperoleh nilai yang lebih baik dari orng yang malas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar